Sudahkah anda disukai dan bermanfaat bagi masyarakat ?

Pertanyaan seperti itulah yang senantiasa hilir-mudik dalam pikiran saya. Memasuki Tahun yang baru, usia yang bertambah, beban hidup yang tak pernah selalu terselesaikan, dan yang paling penting, sudah seberapa besar posisi saya didalam kehidupan masyarakat luas.
Bagi kalangan mewah, memiliki harta yang berlebihan, ilmu yang terus mengalir, jabatan yang senantiasa meningkat setiap tahunnya, hal yang seperti saya pikirkan mungkin bagi mereka tak ada artinya. Toh semua yang mereka miliki sudah lebih dari cukup untuk jalani hidup di sahara dunia yang luas ini. Tapi, cara pandang seperti itu menurut saya cara pandang manusia sombong, cara pandang kaum firaun yang lebih mementingkan mengejar dunia ketimbang bergaul dengan masyarakat.
Masyarakat adalah cermin terbesar dalam kehidupan kita, mereka juga adalah bayangan perjalanan hidup kita yang senantiasa mengontrol, mengawasi, dan mengkritik setiap tindak tanduk perilaku kita sehari-hari. Bagi orang yang senantiasa kerjaannya hanya nongkrong diwarung, main kartu dengan para tetangga, mereka lebih mudah diterima oleh masyarakat, lebih dibutuhkan oleh masyarakat, ketimbang jutawan yang tak pernah sekalipun menyapa, berbincang, bahkan memperhatikan kondisi masyarakat sekitar pun tak mau. Kitapun akan terkenal oleh masyarakat akan perbuatan yang kita kerjakan. Contoh, si A kerjaannya menggosip dengan para tetangga, maka dia dengan sendirinya akan dijuluki biang gosip atau raja/ratu gosip. Atau si B yang
kerjaannya setiap waktu shalat tiba dia mengumandangkan adzan, maka dengan sendirinya dia pun dijuki muadzin atau bilal desa/kampung. Bagi yang pendiam, cuek, segan bergaul dengan masyarakat, mereka pun akan dijuluki sebagai orang sombong dan akan masuk daftar orang yang tidak disukai dimasyarakat. Jika sudah begitu, sangat susah untuk menghapus apalagi untuk memperbaiki sekalipun.
Oleh karena itu, pesan saya untuk para blogger khususnya dan masyarakat umumnya, mengejar dunia silahkan saja, kosentrasi pada pekerjaan monggo-monggo saja, tapi jangan lupakan masyarakat kita disekitar. Luangkanlah sepertiga waktu kita dengan masyarakat, jangan berkutat dengan pekerjaan jika memang waktunya untuk istirahat atau pulang kerumah. Kasihan martabat kita kelak dimasa depan, apa kalian ingin dijuluki si Kaya yang sombong ? atau si Pintar yang cuek ? atau bahkan si pemalas yang angkuh ? tentu tidak ingin kan ?? kembali pada sabda rasulullah saw

'Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya dari shalat dan puasa? Yaitu engkau damaikan orang-orang yang bertengkar, dan barangsiapa yang ingin panjang usia dan banyak rezeki, sambungkanlah tali silaturahmi.'' (HR Bukhari-Muslim)



Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment