Gayus dijadikan umpan media

Gayus, gayus, gayus, dan gayus. Hampir disetiap media cetak, audio, audio-visual, namanya berlangganan nangkring setiap harinya. Mulai dari aksi kontroversialnya yang menyuap kepolisian dan kejaksaan, sampai aksinya yang leluasa keluar masuk dari rutan paling "kokoh" di Indonesia. Tapi dibalik itu semua, tentu ada kepentingan politik yang sudah tak diragukan lagi aromanya. Yup, gayus hanya dijadikan umpan ke media untuk menutupi aksi Big Fish (sebutan dari gayus untuk koruptor kelas kakap) dari endusan kpk maupun rakyat.

Lihat saja, dari hari ke hari, dari episode ke episode, ada saja fakta baru tentang gayus yang memang sudah seperti direncanakan untuk dikuak. misal hari ini sengaja dikuak foto-foto gayus ke bali, seminggu kemudian sengaja dikuak foto-foto gayus ke luar negeri, lalu menyusul aksi gayus membuat passpor palsu, dan masih banyak lagi. Dan itu semua muncul BERGILIRAN, bukan BERBARENGAN.

Big Fish sengaja menjadikan gayus sebagai umpan media agar masyarakat fokus dan larut pada bobroknya sistem hukum di negeri ini, bukan fokus pada profile si big fish. Dan berikut keanehan-keanehan yang terjadi pada kasus gayus:

1. Selalu ada penemuan baru
2. Yang terseret ke jerat hukum hanya yang gayus suap, bukan yang menyuap gayus. Dalam hal ini kompol arafat dan sri sumartini
3. Begitu banyak uang yang gayus keluarkan untuk menyuap, tapi rekeningnya tak sebesar yang telah gayus keluarkan (bukti penemuan polisi).
4. Polisi enggan menyerahkan kasusnya ke kpk dan kpk tak "ngotot" untuk mengambil alih kasus gayus.

Dan logikanya, gayus hanya pegawai biasa di dirjen pajak, namun mampu menyuap orang-orang penting bahkan yang berbaju hukum. Bagaimana jika big fish yang beraksi ? hehehe mungkin bukan hanya orang yang berbaju hukum, para petinggi negara pun mungkin akan kebakaran jenggot.

fakta di Negeri ini, Yang menyuap lebih aman dari yang disuap.

Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment