Disaat bangsa ini sedang dilanda duka, ketika jogja sedang diguncang merapi, ada statemen yang melukai hati. Terutama kepada rakyat jogja itu sendiri, statemen yang lahir dari mulut seorang Pemimpin, pemimpin negeri ini.
Seperti dimuat harian media cetak maupun elektronik, SBY berstatemen "harus ada perubahan dalam sistem kesultanan dalam yogyakarta, tak bisa sistem monarki berdiri kokoh di dalam sistem demokrasi seperti Indonesia" .. Walhasil, sby secara tak langsung "gerah" akan sistem kesultanan yang ada pada yogyakarta.
Entah apa yang diinginkan sby, pernyataan yang sejak jaman soekarno tak pernah bergema begitu lantang. Padahal secara asas kenegaraan, biarlah jogja menganut sistemnya sendiri, karena memang jogja adalah daerah istimewa. Disana adalah warisan budaya Indonesia, ciri khas Indonesia yang apabila dimusnahkan, secara tak langsung menghilangkan budaya yang indah yang sudah ratusan tahun bertahan. Apalagi jogja bagian dari kemerdekaan, bagian dari persatuan bangsa. Apa kita pernah mendengar jogja merusak NKRI ? apa kita pernah membaca dimedia cetak akan adanya pemberontakan di Jogja ? tidak pernah.
Sikap pemimpin yang tak patut untuk dilaksanakan. Bukan menyemangat, malah menebar statemen yang sama sekali tak bermanfaat. Alih-alih ada isu Otoriter dalam ucapan sby tersebut. Padahal, Sang otoriter sejati, Soeharto, tak pernah menyinggung masalah ini.
Mungkin dalam benak saya pribadi, sby hanya ingin cari muka. Alih-alih ingin memberikan perubahaan yang fundamental, malah termakan sama ucapan tersebut. Tak heran, citra SBY mulai menurun dimata masyarakat. Giliran kasus gayus, century, presiden moh berkomentar .. hmmmmm biar Allah yang Menilai
Seperti dimuat harian media cetak maupun elektronik, SBY berstatemen "harus ada perubahan dalam sistem kesultanan dalam yogyakarta, tak bisa sistem monarki berdiri kokoh di dalam sistem demokrasi seperti Indonesia" .. Walhasil, sby secara tak langsung "gerah" akan sistem kesultanan yang ada pada yogyakarta.
Entah apa yang diinginkan sby, pernyataan yang sejak jaman soekarno tak pernah bergema begitu lantang. Padahal secara asas kenegaraan, biarlah jogja menganut sistemnya sendiri, karena memang jogja adalah daerah istimewa. Disana adalah warisan budaya Indonesia, ciri khas Indonesia yang apabila dimusnahkan, secara tak langsung menghilangkan budaya yang indah yang sudah ratusan tahun bertahan. Apalagi jogja bagian dari kemerdekaan, bagian dari persatuan bangsa. Apa kita pernah mendengar jogja merusak NKRI ? apa kita pernah membaca dimedia cetak akan adanya pemberontakan di Jogja ? tidak pernah.
Sikap pemimpin yang tak patut untuk dilaksanakan. Bukan menyemangat, malah menebar statemen yang sama sekali tak bermanfaat. Alih-alih ada isu Otoriter dalam ucapan sby tersebut. Padahal, Sang otoriter sejati, Soeharto, tak pernah menyinggung masalah ini.
Mungkin dalam benak saya pribadi, sby hanya ingin cari muka. Alih-alih ingin memberikan perubahaan yang fundamental, malah termakan sama ucapan tersebut. Tak heran, citra SBY mulai menurun dimata masyarakat. Giliran kasus gayus, century, presiden moh berkomentar .. hmmmmm biar Allah yang Menilai
0 komentar:
Post a Comment