Kira-kira seperti itulah kondisi saat ini. Hal itu disebabkan perang mulut antar dua anggotanya yaitu gayus dan poltak (ruhut sitompul). Bukannya sama-sama menciptakan suasanya yang harmonis, malah saling balas kata-kata kasar sehingga malam itu seperti melihat drama percecokan bukan sidang kasus century. Padahal mereka adalah wakil-wakil rakyat yang seharusnya saling bekerjasama tuntut hak rakyat. Tapi mereka malah lebih mengutamakan kepentingan partai, gayus pdi-perjuangan dan poltak partai demokrat. berikut ini ialah cuplikan sedikit dari persengketaan tersebut
Ruhut:”Jangan memberikan waktu terlalu lama kepada fraksi sendiri sampai hampir dua jam, fraksi lain hanya sebentar,”
Gayus:”Bangsat”
Ruhut:’Bangsat juga, “Masih terlalu lama ada 6 fraksi lagi. Jangan mentang Anda ketua jadi lama. Buktinya saya duduk terus. Jangan sampai nanti Anda keluar,”
Gayus:”Apakah saudara pernah lihat saya keluar. Sudah selesai,”
Ruhut:”Kalau seorang profesor tidak boleh seorang marah- marah”
Gayus:”Jangan menyebut profesor. itu kurang ajar,” kemudian gayus meminta agar Ruhut dikeluarkan saja dari sidang kemudian dia berkata :“Sudah kamu sudah! Yang pimpin saya,”
Ruhut:”Jangan kau kurang ajar. Diam kau bangsat!,”
Gayus:”Kau telah menyebut ‘kata- kata kotor’!
Memang memprihatinkan apa yang mereka berdua lakukan. Bukan seperti itu cerminan seorang wakil rakyat. Penyelesaian kasus centurypun menjadi berlarut-larut dan tak jelas arahnya kemana. Saksi-saksi yang didatangkan semuanya saling lempar kesalahan kepada para mantan-mantan petinggi BI. Akibatnya, tak ada kepastian kapan kasus ini akan terselesaikan. hmmm, memang malang kondisi politik di negeri ini.
Gayus:”Bangsat”
Ruhut:’Bangsat juga, “Masih terlalu lama ada 6 fraksi lagi. Jangan mentang Anda ketua jadi lama. Buktinya saya duduk terus. Jangan sampai nanti Anda keluar,”
Gayus:”Apakah saudara pernah lihat saya keluar. Sudah selesai,”
Ruhut:”Kalau seorang profesor tidak boleh seorang marah- marah”
Gayus:”Jangan menyebut profesor. itu kurang ajar,” kemudian gayus meminta agar Ruhut dikeluarkan saja dari sidang kemudian dia berkata :“Sudah kamu sudah! Yang pimpin saya,”
Ruhut:”Jangan kau kurang ajar. Diam kau bangsat!,”
Gayus:”Kau telah menyebut ‘kata- kata kotor’!
Memang memprihatinkan apa yang mereka berdua lakukan. Bukan seperti itu cerminan seorang wakil rakyat. Penyelesaian kasus centurypun menjadi berlarut-larut dan tak jelas arahnya kemana. Saksi-saksi yang didatangkan semuanya saling lempar kesalahan kepada para mantan-mantan petinggi BI. Akibatnya, tak ada kepastian kapan kasus ini akan terselesaikan. hmmm, memang malang kondisi politik di negeri ini.
0 komentar:
Post a Comment