Waspadalah. 1 kata yang mewakili kondisi perekonomian Indonesia yang akan datang. Bukan krisis keuangan global, tapi arus perdagangan bebas yang dimotori oleh RRC. Yups, semenjak perjanjian antara Asean dengan China disepakati, maka mulai 1 januari kemarin pasar China boleh dengan bebas merengsek ke Negara-negara Asean, termasuk Indonesia.
Ironinsnya, perjanjian tersebut justru membuat para pelaku bisnis di Indonesia kebakaran jenggot. Terutama pedagang menengah dan kecil. Mereka jika tak memiliki modal dan kekuatan bisnis yang cukup, siap-siap didepak oleh produk-produk murah tapi berkualitas asal China yang mulai masuki pasar-pasar Indonesia.
Permasalahannya, bagaimana caranya agar Indonesia hanya terkena gelombang kecil dari arus perdagangan China ini ?
Kita mengenal istilah dalam perang, yaitu pertahanan terbaik ialah menyerang dan senjata terbaik ialah kesabaran. Dalam hal ini, Indonesia harus berani menyerang balik invasi yang dilakukan China. Salah satu cara ialah dengan melawan harga-harga tersebut. Kita ketahui China adalah negara sinting dalam hal urusan harga-harga barang. Bagaimana tidak ? Hampir seluruh produk yang diekspor china diseluruh dunia semuanya berlabelkan MURAH. China tak takut akan bea impor dari negara-negara pengekspornya, sehingga barang yang dijual pun mereka patok seminim mungkin dari para pesaingnya. Nah, Indonesiapun harus patok harga mereka seperti China jika perlu dibawah China. Apalagi produk asli Indonesia hanya dikenai ppn tanpa dikenai bea impor, dengan syarat pemerintah juga ikut berperan dalam membantu para UKM. Terakhir tinggal bersabar dan motivasi kembali semangat atas produk negeri sendiri agar baik China maupun negara lain tak akan terlalu mempengaruhi pertumbuhan perekonomian dinegeri Indonesia.
Ironinsnya, perjanjian tersebut justru membuat para pelaku bisnis di Indonesia kebakaran jenggot. Terutama pedagang menengah dan kecil. Mereka jika tak memiliki modal dan kekuatan bisnis yang cukup, siap-siap didepak oleh produk-produk murah tapi berkualitas asal China yang mulai masuki pasar-pasar Indonesia.
Permasalahannya, bagaimana caranya agar Indonesia hanya terkena gelombang kecil dari arus perdagangan China ini ?
Kita mengenal istilah dalam perang, yaitu pertahanan terbaik ialah menyerang dan senjata terbaik ialah kesabaran. Dalam hal ini, Indonesia harus berani menyerang balik invasi yang dilakukan China. Salah satu cara ialah dengan melawan harga-harga tersebut. Kita ketahui China adalah negara sinting dalam hal urusan harga-harga barang. Bagaimana tidak ? Hampir seluruh produk yang diekspor china diseluruh dunia semuanya berlabelkan MURAH. China tak takut akan bea impor dari negara-negara pengekspornya, sehingga barang yang dijual pun mereka patok seminim mungkin dari para pesaingnya. Nah, Indonesiapun harus patok harga mereka seperti China jika perlu dibawah China. Apalagi produk asli Indonesia hanya dikenai ppn tanpa dikenai bea impor, dengan syarat pemerintah juga ikut berperan dalam membantu para UKM. Terakhir tinggal bersabar dan motivasi kembali semangat atas produk negeri sendiri agar baik China maupun negara lain tak akan terlalu mempengaruhi pertumbuhan perekonomian dinegeri Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment